Selasa, 06 Januari 2009

FALSAFAH DASAR BOLA BASKET

1. BOLA BASKET SEBAGAI OLAHRAGA YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA PERSINGGUNGAN TUBUH (BODY CONTACT)

TIGA HAL PENTING YANG HARUS DIPERSIAPKAN
  • Mempersiapkan fisik dan mental atlit dalam menghadapi kemungkinan persinggungan tubuh dalam permainan
  • Mengeliminir hal-hal yang dapat mengakibatkan cedera
  • Menyamakan persepsi antara pelatih, pemain dan wasit tentang persinggungan tubuh yang sah dan yang tidak sah
2. BOLA BASKET SEBAGAI PERMAINAN YANG CEPAT DAN DINAMIS
  • CEPAT
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam permainan dimana terjadi dalam waktu yang sangat singkat, seperti penguasaan bola, perubahan angka, perubahan susunan pemain (baik lawan maupun tim sendiri), perubahan irama bermain lawan (akibat defense ataupun offense lawan), dsb
  • DINAMIS
Dimana selalu terjadi perubahan-perubahan baik di dalam maupun di luar lapangan. Perubahan di luar lapangan seperti perubahan peraturan, perubahan jadwal pertandingan, perubahan tempat pertandingan, dsb 

 
3. BOLA BASKET SEBAGAI PERMAINAN BEREGU
TIGA HAL PENTING YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEBUAH TIM, YAITU :
  • Kolektifitas tinggi menjadikan tim lebih baik
  • Pembagian tugas = Tanggung jawab
  • Tidak ada pemain “yang paling berjasa” dalam tim
4. BOLA BASKET SEBAGAI PERMAINAN YANG DAPAT DIMAINKAN DENGAN PERASAAN SENANG (ENJOYABLE)
DUA HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI PENAMPILAN ATLIT :
  • FAKTOR POSITIF
o Tanamkan rasa bangga dan rasa percaya
o Pemain diharapkan mampu menikmati setiap gerakan yang dilakukan
  • FAKTOR NEGATIF
o Tuntutan yang tinggi (dari pelatih, teman, penonton, orang tua dan dirinya) menjadikan atlit tidak dapat melakukan penampilan terbaiknya dan dapat mengakibatkan atlit menghalalkan segala cara untuk memenuhi tuntutan tersebut

Jumat, 02 Januari 2009

SEJARAH PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET


Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.
Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.
Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan

 photo PERBASI_Blog_zps95deb748.png
 photo Konicopyblog_zps3add33e1.png  photo fiba_logo_quercopy_zps3f93e49a.png

 
 photo Graphic6copy3_zpsbbc5af12.png