Jumat, 24 April 2009

APAKAH YANG MEMBUAT SEORANG PELATIH SUKSES

Ada banyak hal yang dilakukan untuk menjadi pelatih yang sukses. Ada beberapa hal yang bisa dikontrol dan ada yang tidak, seperti seringnya kesuksesan pelatih dihubungkan dengan rekor menang dan kalah dari pelatih tersebut atau jumlah gelar juara yang dimenangkan, akan tetapi ada hal lain yang juga bisa di hubungkan dengan kesuksesan seorang pelatih (coach),
seperti pesatnya perkembangan pemain, kemampuan tim, meningkatnya presentase menang kalah dalam kompetisi . sebenarnya kunci kesuksesan berasal dari kerja keras, goal setting (penentuan tujuan) dan perencanaan. Akan tetapi kita sebaiknya tidak berpikir halnya ingin sukses tetapi cenderung bagaimana membuat sebuah persiapan yang matang agar terjadi kesuksesan
  • Tugas utama Pelatih adalah membantu atlit untuk meningkatkan kemampuan dan mencapai prestasi atlit
  • Maka didalamnya ada hubungan timbal balik antara pelatih dan atlit, yang diharapkan adanya kecocokan dan kerjasama untuk mencapai prestasi.
  • Didalam kenyataannya pelatih menawarkan waktu dan pengetahuannya kepada atlit, sedangkan atlit mempunyai keinginan dan bakat yang dimiliki

TIPE – TIPE PELATIH
1. Pelatih yang Otoriter (Dominating Coach)
  • Ini adalah tipe pelatih yang paling umum, utamanya pada olahraga beregu, seperti bolabasket. Karakteristik yang menonjol adalah disiplin dan agresif. Pelatih ini akan selalu terjebak dalam situasi “Do or Die” (memaksakan kehendak), akan tetapi dapat menumbuhkan perhatian atlit dalam berlatih. Tipe ini biasanya terorganisasi dan terencana dengan baik, menuntut perhatian penuh dari atlit dan diwarnai adanya hukuman-hukuman dalam menegakkan disiplin yang diterapkan.
  • Keuntungan : Suasana yang disiplin sangat mendukung pencapaian prestasi dan menimbulkan dedikasi untuk mencapai tujuan
  • Kerugian : Sensitif dan rentan konflik, apalagi jika terjadi kekalahan beruntun.
2. Pelatih yang Demokratis (Personable Coach)
  • Ini adalah tipe pelatih yang “Nice Guy” yang disenangi seluruh anggota tim dikarenakan fleksibel dan kreatif dalam pendekatan kepada atlit dan penuh perhatian dengan menganggap atlit sebagai individu yang berberbeda dalam perlakuannya.
  • Keuntungan : Iklim saling menghormati dan hubungan yang berkualitas yang kadang akan memunculkan hasil di luar dugaan. Setiap orang yang termasuk dalam tim sangat menikmati peran dan sumbangannya terhadap tim
  • Kerugian : Fleksibilitas dan keterbukaan pelatih di salahgunakan oleh atlit yang bandel, sehingga hal ini akan nampak berubah menjadi “kelemahan
3. Pelatih yang Santai (Casual Coach)
  • Ini adalah tipe pelatih yang “Easy Going”, nyantai, pasif dan mengurangi keterlibatannya dalam tim. Hal ini akan tercermin dengan tidak adanya komitmen tim. Pelatih ini terbiasa mempersiapkan diri dan segala sesuatunya tidak terencana, sehingga ia hanya berperan sebagai konsultan
  • Keuntungan : Atlit mengembangkan kemandiriannya daripada menunggu dan menguntungkan pelatih. Suasana yang santai menghindari dari suasana yang penuh tekanan
  • Kerugian : Persiapan tim biasanya tidak mencukupi dalam menghadapi even, dikarenakan tidak adanya rencana yang matang, hal yang paling menonjol adalah tingkat kemampuan fisik yang sangat rendah. Efek dari sikap santai ini akan menimbulkan hilangnya kewibawaan seorang pelatih

Indikasi Indikasi Tentang Pelatih yang Baik
  1. Pelatih merupakan suri tauladan dengan penuh kejujuran
  2. Pelatih bisa menjadi “Pengikut” dan “Pendengar” yang baik
  3. Pelatih bisa mendisiplinkan atlit
  4. Pelatih bisa mengoreksi dan mau dikoreksi
  5. Pelatih berfungsi sebagai ahli Psikologi/ Kejiwaan
  6. Pelatih berfungsi sebagai teman dan pembimbing (curhat)
  7. Pelatih berfungsi sebagai pengganti orang tua


HUBUNGAN ATLIT DAN PELATIH
Apa yang diharapkan atlit dari pelatih ?
  1. Konsisten
  2. Rasa dibutuhkan
  3. Kepemimpinan dan bimbingan / arahan
  4. Jujur dan terus terang
  5. Terbuka dalam bidang dialog
  6. Arahan teknis dalam permainan
  7. Martabat dan rasa hormat
  8. Rasa humor

Apa yang diharapkan pelatih dari atlit?
  1. Rasa dibutuhkan
  2. Konsisten
  3. Menuruti keinginan
  4. Kemauan untuk berlatih
  5. Bertangung jawab
  6. Komitmen
  7. Dapat dipercaya dan diandalkan
  8. COACHABLE” (bisa dilatih)



METODE MELATIH BOLA BASKET
  1. Metode Klasikal
  2. Metode Induktif dan Deduktif
  3. Metode Perbagian atau Keseluruhan
  4. Metode Koreksi Langsung/ Tidak Langsung
  5. Metode Verbal dan Demontrasi



KETERAMPILAN DALAM MELATIH BOLA BASKET
  • KNOWING. (Tingkat pertumbuhan, perkembangan dan keterampilan; Tingkat kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental; Teori permainan bola basket)
  • ORGANIZING. Otoriter pelatih untuk merencanakan program latihan dalam rangka pengembangan keterampilan
  • OBSERVING. Waktu digunakan untuk mengasah keterampilannya dalam mengamati/mengobservasi latihan yang dilakukan atlit
  • COACHING. Pelatihan yang baik adalah bersifat individu yang mampu menjelaskan, mendemontrasikan, mengoreksi dan memotivasi, memberikan pujian, kritik membangun dan penguatan disaat dibutuhkan

 photo PERBASI_Blog_zps95deb748.png
 photo Konicopyblog_zps3add33e1.png  photo fiba_logo_quercopy_zps3f93e49a.png

 
 photo Graphic6copy3_zpsbbc5af12.png